SMAN 1 Bandung mencintai Indonesia dengan Pendidikan Pramuka dan Bela Negara

Kamis pagi, 19 Juli 2018, Kota Bandung tidak seperti pagi sebelumnya, udara terasa dingin. Beberapa orang tampak gigil, dengan jaket tebal ditubuhnya serta kupluk dikepalanya. Memang beberapa hari ini Bandung seakan dipeluk halimun. Matahari juga seakan telat bangun. Namun keadaan tersebut tidak menjadi bendungan atau halangan siswa baru SMAN 1 Bandung untuk kembali melakukan aktivitas. Meski kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sudah selesai. Namun siswa baru harus dikenalkan juga dengan kegiatan Pendidikan Pramuka dan Bela Negara. Kegiatan tersebut berlangsung di Pusdikjas TNI AD Cimahi. Perjalanan pun dimulai.

Untuk menuju ke pemusatan pendidikan di Jalan Pasir Kumeli No.65, Baros, Cimahi Tengah, Kota Cimahi, kami menggunakan truk. Menuju ketempat tersebut cukup mudah, selain jarak tempuh yang dekat, hampir tidak ada rintangan dalam perjalan menuju ke sana. Setidaknya dari kampus SMAN 1 Bandung sampai ke sana hanya membutuhkan waktu satu jam saja.

Setibanya di sana, kami berkumpul di lapangan untuk mengikuti upacara pembukaan. Udara tidak sedingin tadi, sinar matahari mulai meraba tubuh kami. Terasa ngahat. Pukul 08.30 upacara pembukaan dimulai. Hidmat. Tak ada keluh, meski matahari mulai mencakar tubuh kami. Pembukaan kegiatan ini sendiri dibuka langsung oleh kepala SMAN 1 Bandung, Pak Dadang Yani Zakaria. Beliau menitip pesan agar kegiatan ini diikuti dengan sebaik-baiknya sehingga bisa menambah wawasan tentang kebangsaan dan menumbuhkan serta menguatkan rasa cinta terhadap Tanah Air Indonesia. Upacara pembukaan selesai, kami langsung menuju barak masing-masing untuk menyiapkan acara selanjutnya.

Siang itu, di Pusdikjas kami berkumpul kembali dalam balutan pakaian lapangan. Kami berlatih PBB dan TUM. Latihan ini langsung dipimpin para pelatih dari Pusdikjas. Meski panas terasa menyengat, tapi pelatihan ini cukup mengasikan, pelatihan ini juga diiring dengan nyanyi-nyanyi. Pada hari pertama pematerian Bela Negara bukan hanya PPB saja, tapi juga diberikan materi Bimsuh (Mitigasi) bencana alam dan juga wawasan kebangsaan.

Pada hari kedua, jumat 20 Juli 2018 kami memulai Bela Negara dengan materi Dasar Kepemimpinan, Proxywar dan Radikalisme. Selain materi yang berpusat dari para pelatih Pusdikjas, kami juga dibekali materi tentang Pendidikan Kepramukaan.

Sabtu, 21 Juli 2018 menjadi rangkaian acara puncak kegiatan Pendidikan Pramuka dan Bela Negara. Namun sebelum penutupan acara kami diberikan materi outbond dan gladi penutupan. Kegiatan ini sendiri ditutup pada pukul 15.30. Setelah penutupan. Kami langsung pulang. Tiga hari kami ditempa dengan Pedidikan Pramuka dan Bela Negara. Meski hanya tiga hari, tapi banyak hal didapat untuk mencintai bangsa ini.