[Karya Guru] Best Practice: Penggunaan Aplikasi Moodle dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Oleh: Dicky Nugraha, S.Pd. (Guru Bahasa Indonesia)

2.1 Alasan Pemilihan Pemecahan Masalah

Alasan penulis memilih MOODLE sebagai media untuk pembelajaran untuk menyajikan UKBM (Unit Kegiatan Belajar Mandiri) yaitu untuk mengoptimalkan pembelajaran di kelas. Seperti yang telah dibahas di bab sebelumnya bahwa pembelajaran dengan sistem SKS, sering berjalan waktu akan membagi peserta didik ke dalam tiga kelompok belajar, yaitu kelompok belajar cepat, kelompok belajar normal, dan kelompok belajar kurang cepat.

Pembagian tiga kelompok belajar ini didasarkan kepada, sejauh mana kelajuan siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Dengan memanfaatkan aplikasi MOODLE dalam penyajian UKBM untuk proses pembelajaran di kelas kita bisa memanfaatkan fasilitas yang telah tersedia dalam aplikasi tersebut untuk membantu proses pembelajaran. Aplikasi MOODLE sendiri sejauh ini relatif cukup mudah untuk digunakan dan cukup flexibel untuk digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas.

2.2 Implementasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Aplikasi MOODLE

Aplikasi MOODLE sendiri merupakan aplikasi open source atau gratis dan bisa dipergunakan tanpa harus membayar. MOODLE sendiri merupakan aplikasi berbasis web dan internet. Penulis sendiri menggunakan aplikasi MOODLE yang telah di install pada website sekolah tempat penulis mengajar. Berikut ini adalah tampilan MOODLE pada website http://belajar.sman1bdg.sch.id

Gambar 1 Tampilan MOODLE di Website

2.2.1 Penyusunan UKBM di aplikasi MOODLE

Proses pembelajaran bahasa Indonesia di satuan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang telah menerapkan sistem SKS. Mengharuskan penggunaan UKBM (Unit Kegiatan Belajar Mandiri) dalam proses pembelajarannya. Maka untuk mengoptimalkan pembelajaran penulis memasukan UKBM tersebut ke dalam aplikasi MOODLE dengan memanfaatkan fitur course  yang telah tersedia dalam aplikasi tersebut. Berikut ini adalah tampilan UKBM pada aplikasi MOODLE.

Gambar 2 Tampilan UKBM di aplikasi MOODLE

Gambar 3 Tampilan kegiatan belajar di aplikasi MOODLE

Gambar 4 Tampilan kegiatan belajar di aplikasi MOODLE

2.2.2 Melakukan Pengecekan Progress Belajar dan Penilaian Peserta Didik di UKBM dengan aplikasi MOODLE.

Pada gambar 2 dan gambar 3 terlihat bahwa UKBM mempunyai urutan pembelajaran harus diselesaikan secara bertahap. Urutan pembelajaran inilah yang nantinya akan mengelompokan peserta didik secara alami, ke dalam tiga kelompok pembelajaran yang telah penulis jelaskan sebelumnya. Dengan menggunakan aplikasi MOODLE kita dapat memanfaat fitur atau fungsi pembatasan akses pada kegiatan belajar agar peserta didik menyelesaikan kegiatan pembelajaran secara bertahap. Sebagai contoh misalnya peserta didik harus menyelasikan latihan di kegiatan belajar 1 sebelum dapat melanjutkan ke kegiatan pembelajaran 2.

Gambar 5 Pembatasan akses pada kegiatan pembelajaran

Selain melakukan pembatasan akses pada pembelajaran, sebagai guru bahasa Indonesia kita bisa memilih apa yang harus siswa lakukan untuk menyelesaikan kegiatan pembelajaran, latihan atau tugas yang telah kita sajikan dalam aplikasi MOODLE. Sebagai contoh misalkan untuk tugas membaca kita bisa membuat pengaturan untuk menyelesaikan tugas tersebut, peserta didik mesti mengunggah hasil rekaman pembacaan teksnya, baik itu berupa file audio ataupun video. Selain itu, kita juga mengatur KKM atau nilai yang harus dicapai peserta didik untuk menuntaskan pembelajaran tersebut.

Gambar 6 Pengaturan Activy completion pada kegiatan pembelajaran

Lebih lanjut lagi, setelah peserta didik memulai proses pembelajaran dengan UKBM kita bisa memantau sejauh mana pengerjaan atau progress peserta didik tersebut dalam pengerjaan UKBMnya. Dengan memilih menu report pada aplikasi MOODLE. Berikut ini adalah contohnya :

Semua proses pembelajaran bahasa Indonesia berupa nilai tugas dan nilai latihan yang telah diselesaikan oleh siswa bisa kita unduh untuk kemudian di olah sebagai nilai rapor.

2.3 Hasil yang Dicapai

Selama menggunakan aplikasi MOODLE ini, ada beberapa hasil yang telah dicapai oleh penulis. Salah satunya adalah penulis merasakan kemudahan dalam pengecekan progress pengerjaan UKBMnya, terutama dalam pengelompokan kelompok belajar. Selain itu melalui umpan balik dari peserta didik yang penulis dapatkan. Peserta didik merasa lebih mudah ketika ingin memulai melakukan proses pembelajaran, karena aplikasi ini berbasis web dan internet yang artinya bisa diakses kapanpun dan dimanapun oleh peserta didik, baik itu melalui laptop ataupun melalui smartphone peserta didik. 

2.4 Kendala yang dihadapi

Secara konsep sebenarnya penggunaan aplikasi MOODLE dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah atas dengan sistem SKS ini tidak ditemukan kendala. Kendala yang muncul yaitu kendala teknis yang dialami oleh penulis dimana aplikasi MOODLE ini masih belum tersedia sepenuhnya dalam bahasa Indonesia sehingga ketika memulai menggunakan aplikasi MOODLE ini penulis harus banyak melakukan percobaan untuk merusmuskan pengaturan yang sesuai. Kemudian kendala selanjutnya yang dialami siswa yaitu aplikasi MOODLE ini tergolong masih jarang digunakan disatuan pendidikan terutama di Kota tempat penulis berada. Sehingga peserta didik perlu waktu untuk mulai terbiasa menggunakan aplikasi MOODLE ini. Selain itu aplikasi MOODLE ini juga berbasis website yang artinya guru atau satuan pendidikan mesti memiliki website terlebih dahulu untuk dapat menggunakan aplikasi ini.

2.5 Faktor Pendukung

Beberapa faktor pendukung penggunaan aplikasi MOODLE dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah atas dengan sistem SKS yaitu (1) sekolah sangat mendukung penggunaan aplikasi ini karena sejalan dan visi dan misi sekolah yaitu menerapkan pembelajaran abad 21 dan pembelajaran berbasis TIK. (2) Banyaknya fitur yang bisa digunakan dalam aplikasi MOODLE memudahkan penulis dalam menerapkan berbagai metode pembelajaran bahasa Indonesia (3) Peserta didik merasa dimudahkan dalam mengakses materi dan tugas karena aplikasi ini berbasis internet dan bisa di akses melalui smartphone.